Cerpen Brownfolk - PETUALANGAN CHICO
PETUALANGAN CHICO
Sunta As Sulthoniyah
Sebut saja chico dia seorang gadis baik, lugu dan berkaca mata. sebagai seorang yang rajin menabung dan bekerja dia selalu membeli barang barang yang antik dan unik. meskipun tubuhnya kecil chico selalu berkelana ke seantero dunia untuk mencari sebuah penghidupan. jadi energi kehidupan dari sebuah daerah akan terserap kepadanya karena menjadi seorang perhatian banyak orang.
jika suatu daerah sudah habis udara yang menjadikannya penghidupan ia segera pindah daerah menuju daerah yang sejuk dan tropis bagi kehidupan dirinya.
yang penting adalah ketika hidup "no maden" dia masih tetap hidup tenang dan hati serta pikirannya tenang dengan aturan aturan main hidupnya.
di sebuah benua yang kering tandus dia mulai terjebak dari perjalanannya menuju tempat tersebut. lalu dia mulai berpikir bagaimana saya selamat dari kehiduapan ini, sedangkan udara sekitar sudah pasti saya membenci hadirnya udara gamma dan ketandusan dunia. ia mulai berfikir setelah merencanakan mencoba menginap dan menyesuaikan diri dengan kehidupan manusia.
ia segera mencari warga sekitar dan tidak mau bicara atau mewawancarai tapi dia mulai memerhatikan aktivitas sehari harinya. dari mulai menuju sebuah tempat pertambangan hingga ke tepian ujung ia tidur.
setelah berfikir sejenak, mengapa saya diciptakan oleh tuhan seperti ini ?, ia mulai berfikir apakah yang salah demgan kehidupan saya.
hingga akhirnya ia mulai berfikir bahwa ada yang salah dari pemikirannya yaitu jika kadar udara berubah ia mulai berpindah dan ada yang menggerakkan bisik suara hatinya.
sepertinya untuk hati ia butuh pelindung, yaitu sebuah tulang rusuk. dan lalu apa yang sedang ia cari di sebuah kehidupan ini ? jika hanya rasa aman saja.
dia menjadi seorang pemikir ulung setelah itu ia menulis banyak pemikiran yang ia mulai tanyakan pada kehidupan ini.
dari mana asal saya jika orang tua saya. saya tinggalkan ?
lalu apa yang saya cari ?
mengapa saya tidak tenang ?
mengapa saya memerhatikan seorang manusia ?
Mengapa hati saya gundah ?
mengapa saya takut dengan udara gamma ?
mengapa saya benci hati yang galau ?
mengapa saya tidak tenang hati ?
dari situ ia mulai menulis sebuah buku dialektika kehidupan pemikirannya yang tajam setajam mata pisau yang detail seperti kilauan.
ia menjadi seorang penulis handal dengan karya semesta, namun tidak diakui oleh dunia dikarenakan dia Individualisme dan tidak melaporkannya pada orang yang lebih pintar atau lebih berpengalaman.
sejak saat itu chico dendam dengan kehidupan ini karena ia harus melaporkan catetan kehidupannya pada sebuah patung yang hidup yang ia awal anggap sebagai sebuah setan dalam kehidupannya karena ia disembah banyak manusia.
entah apa yang hadir di lubuk hatinya tapi ini sebuah kesalahan fatal pada kehidupan yang dijalani oleh setiap manusia meskipun ia mendapatkan ketenaran tapi tanpa pengakuan orang banyak ini sesuatu hal yang memalukan.
dari situ ia mulai membangun sebuah metodologi yang lebih ketat daripada sang INDUK awal kehidupan. karena menganggap saya bukan bagian dari kehidupan kalian.
To be continued
PETUALANGAN CHICO
Sunta As Sulthoniyah
Pengelanaannya pada kehidupan tak kunjung menemukan hasil hingga pada akhirnya ia mencari siapa sebenarnya yang menjadi sebuah permasalahan bagi kehidupan ini.
dzat awal manusia ialah tanah dari situlah ia berkesimpulan pertama setelah mengetahui dzat tanah. dia sangat ambisius hingga menemukan dzat dzat kehidupan yaitu Api, Air, Angin, Tanah, Suara, Roh, Pohon, Cahaya, Matahari.
ia mulai meradikalkan dan memethodologikan ajaranya dan ia memiliki kader atau kadar yang meskipun sedikit tapi menjadi benteng bagi ajaranya sebagaimana murid. mereka lebih suka hidup berkoloni tidak mau menyendiri dikarenakan sifat utama manusia saling membutuhkan.
No comments: