Cerpen Brownfolk - KELUARGA SUNDASUKU 2
Kocokism:
di pagi yang cerah itu di sebuah saung panggung rumah adat sunda di pojok kota kembang terdengar suara ayam berkokok tajam. kebiasaan mereka bangun jam 03.00 karena sebagian mulai mengatur tugas masing masing untuk kepasar dan bertugas menuju sebuah mata pencahariannya.
kami selalu berharap keluarga rumah pohon beringin ini tak pernah berhenti dari doa doa kebaikan yang dimunajatkan sebuah malam sunyi dari harap harap manusia.
se kota bandung sudah mengenal keluarga kami, meskipun tradisional tapi tetap memegang teguh kemandirian. kecanggihan kota masih terpancar bersinar di sudut kota kami dan telah muncul sebuah wilayah yang unik hanya wilayah kami saja di perkampungan di tengah tengah kota sebagai sebuah wilayah jantung dan paru paru kehidupan umat manusia.
ada seorang tokoh tak tersebutkan, sebut saja puri atau randy biasa menyebut namanya PURE. seorang wanita sipit keturunan sunda asli yang sangat nyentrik di kehidupan umat manusia. dia bersama kawannya dari perkampungan dalam ingin bertegur sapa dengan keluarga sundaku. puri masih saudara kami, hanya saja kami merupakan pembangun replika kota megah namun tetap memegang teguh budaya yang kami rancang bersama demi terwujudnya keaneka ragaman yang muncul di tengah tengah kota namun memberi kebaikan dan nafas seluruh dunia.
kami bangga melakukan ini dan kami merasa memberikan kebaikan kepada orang banyak berarti memberikan sebuah kebaikan kepada seluruh dunia. dan kita akan mengambil hasil kebaikan kita berupa berlipat ganda kebaikan untuk kita juga.
tak jauh berbeda seperti sebuah tempat di bandung, sebut saja babakan siliwangi yang begitu harum mewangi menjadi paru paru dan jantung kota.
puri dan dadang pergi dari tasik ke bandung dengan tujuan bahwa kota tasik ada sebuah ujian dari alam. maka pemuda pemudi yang masih peduli harus segera membangun sebuah peradaban baru di kota tempatnya di ibukota provinsi jawa barat.
puri dan dadang menggunkan sebuah transportasi yang dianjurkan oleh misela, yaitu sebuah dogar atau kendaraan bak terbuka yang dibalamnya membawa banyak kebutuhan berupa sayur mayur dan barang yang perlu di bawa oleh keluarga puri dan dadang dari kampung.
kabarnya sih dari mimpi randy ke keluarga seluruh desa perkampungan se jawa barat untuk menarik diri ke perkotaan kalo saya mimpi buruk, sebuah gunung lah kaya gitu di kota tasik. ke sini yuk.....
"bandung lega keneh ku...."
perjalanan yang dilalu cukul menyilaukan pandangan karena lenglangnya perjalanan kota tasik sampai kota bandung. ada apa gerangan ini ?, namun hijau rimbunnya alam raya menjadi sebuah momok mengerikan bagi sesiapa saja yang tidak bersyukur dengan apa yang telah tuhan berikan.
"tumben kang, cepet banget nih.. perjalanan tasik bandung,.." mereka dijemput oleh misela dan misa... masih terdengar dari mobil bak terbuka itu lagu, Blackdevilsyin - Nungguan Jandana dan lagu selanjutnya Godhungan - Hungkul yang disetel di radio zaman 70 an.
di leuwi panjang saat itu masih ramai orang berlalu lalang mencari mata pencaharian dengan keringat keringat yang bercucuran. mereka tidak kosong tapi mempunya sebuah misi untuk menghidupkan keluarga membiayai dunia. mereka sangat antusias dengan pekerjaannya.
sebagaimana bandung tempo doeloe ku masih terngiang sebelum wabah besar dan bencana alam melanda kota kami.
Dewi ratih sedang nikmat menyisir rambutnya disebuah replika leuweung atau hutan sancang. dia bertugas memberikan informasi kepada warga terkait kadar laut apakah masih aman atau tidak, itu mungkin pekerjaan dulunya tapi sekarang setara seorang SOSIALITA FOLKY atau Artis Rakyat. di replika hutan sancang itu ratih dewi terbiasa dengan binatang liar. ada kan daerah Laut atau Telaga di BABAKAN SILIWANGI,
" aduh..... si randy can popotoan deui euy....., teteh moal jadi model model atuh...."
"nungguan si indra ah, nu keur ngurus kadar udara sugan salamet , jeung kudu salamet sagala katepina...."
"Salam teh...." si randy tuturubun dengan cepat datang ke replika telaga danau sunyi....
tadi ada konser kecil kecilan dulu, sorry telat. jadi gimana mau jadi foto model majalah Sunda Angle. internasionalan pisan euy majalah sunda sekarang mah campur bahasa inggris lagi setara tadi dengan yang supporting BROWNFOLK, Folky-G Zine.
randy harus dengan internasional dulu euy, keturunan BABA dulu yang diluar negri baru bisa kumpul lagi soalnya tugasnya pasti agak berat tapi cetek pisan ku......
iyah teteh sekali aja poto dulu sebelum si indra pulang.
terjadilah pemotretan di babakan siliwangi untuk majalah Sunda Angela, dan Koran Pamadegan yang di eksport ke luar negeri demgan tujuan memperkenalkan budaya pertiwi yang asri dan bersahaja namun tetap memegang teguh adat istiadat yang berlandaskan ketuhanan.
jadi memang koran dan majalah ini khusus memperkenalkan REPLIKA NEGARA LAIN yang dibangun keluarga kami bahwa ini merupakan sebuah daerah eternal seluruh bangsa bangsa yang menjadi INDUK DARI SEMUA AJARAN DI DUNIA.
Koran dan Majalah ini dipesan oleh kelurga INDUK SUNDA TERDAHULU diberbagai penjuru dunia seperti, Jepang, Arab, Jerman. Belanda, Amerika, SUDAN dan China.
tujuannya adalah mengontrol sebuah negara lain dan membuat sebuah kedekatan untuk bersimbiosis mutualisme atau saling menguntungkan, negera mereka aman kita juga dapat kebaikan. bukankah ini politik luar negeri yang paling disukai seluruh umat manusia, yaitu keteraturan dan kedamaian.
Flashback di Panggung Brownfolk
"...kuungkapkan segala yang kurasa..... engkau..... adalah sebuah wujud rasa cipta.... engkau.... tercipta dari rusuk yang kupunya......"
seraya para penonton mengikuti lagu tersebut. namun dipenghujung acara setelah hening terlihat sebuah monster bersembunyi di semak semak hijau jl. Braga. menuju stasion bandung.
Panggung sekarang adalah panggung yang sengaja uangnya dikumpulkan untuk pembangunan tempat ibadah kuno unik bernuansa masjid di sebuah pojokan kota kembang.
Kuya yang sudah menyiapkan berbagai pembangunan tempat peribadatan dari utara kota kembang perbatasan Subang - Cimbuleuit - Dago.
Sebuah rumah seni orang sunda untuk kunjungan para turis manca negara
sebuah rumah peribadatan berarsitektur Lodge Internasional Bernuansa Tradisi Sunda Kunoismean
No comments: